Cara Mengecek Foto Hoax

Lajunya teknologi informasi semakin memudahkan siapa saja untuk menyebarkan informasi. Beberapa orang memanfaatkannya untuk tujuan positif seperti memberikan tutorial ataupun menyebarkan dakwah. Sebagian lain memanfaatkan teknologi tersebut untuk menyebarkan informasi yang tidak benar. Tujuannya beragam, mulai dari kepentingan politik, sentimen pribadi, atau bahkan untuk mendulang rupiah.Informasi yang berupa teks tentu mudah diklarifikasi hanya dengan mencari ulang di mesin pencari seperti Google untuk mendapatkan referensi lain untuk melakukan crosscheck. Tapi jika informasi hoax tersebut berupa gambar yang sudah diberikan beberapa editan, tentu saja susah kalau mencarinya dengan cara mengetikkan tema dari gambar tersebut.

Untungnya saat ini mesin pencari (seperti Google) tidak hanya dapat digunakan untuk pencarian berbasis teks saja, tapi juga dapat digunakan untuk pencarian berbasis gambar. Berikut adalah caranya:

  1. Download file gambar yang ingin kita croscheck kebenarannya
  2. Masukkan url images.google.com dan tekan enter
  3. Pada form pencarian, klik icon kamera kemudian pilih tab “upload an image”
  4. Klik browse dan pilih file gambar yang ingin kita cari
  5. Tunggu sampe proses upload selesai, dan Google akan memberikan kita hasil dari pencarian

Tidak seperti pencarian teks, pencarian gambar terkadang memang masih tidak terlalu akurat. Meski demikian pengalaman saya menggunakan tool ini semakin hari pencariannya semakin akurat dan semakin mudah untuk mengetahui apakah informasi yang diberikan pada gambar editan tersebut betul ataukah cuman hoax.

Apakah dengan adanya perangkat pencarian tersebut membuat kita sudah pasti terbebas dari Hoax?

Pastinya tidak, karena seringkali kita berpikir bukan dengan akal sehat, tapi dengan perasaan. Seringkali kita (bahkan seorang profesor sekalipun) menjadi tidak rasional saat keyakinan fundamentalnya terguncang. Seringkali kita akan melakukan skeptisme habis-habisan ketika mendapatkan fakta yang bertentangan dengan rasa nyaman kita, dan sebaliknya akan menelan mentah2 informasi ketika sudah sesuai dengan kondisi nyaman kita.

Jadi bagaimana kalau sekarang kita menahan nafsu untuk melakukan sharing atau sekedar komentar informasi baru sebelum kita melakukan crosscheck terhadap informasi tersebut? Mari menjadi konsumen informasi yang kritis dan tidak mudah dibodohi bahkan dengan ayat-ayat sakral sekalipun.

Bagikan Komentar